Orang Jepang berkata bahwa setiap orang memiliki 3 wajah, yaitu:
1. Wajah yang ia perlihatkan pada dunia.
2. Wajah yang ia perlihatkan pada orang terdekat
3. Wajah yang tidak ia perlihatkan pada siapapun.
1. Wajah yang ia perlihatkan pada dunia.
2. Wajah yang ia perlihatkan pada orang terdekat
3. Wajah yang tidak ia perlihatkan pada siapapun.
Kita tidak bisa menilai seseorang dari wajahnya. Kita tidak tahu apa yang sedang ia alami. Sejatinya kita tidak bisa menilai perasaan/keadaan seseorang hanya dengan melihat wajahnya sampai ia yang menceritakan sendiri kepada kita.
Aku belajar banyak dari dunia kerja, ketika kita lelah bekerja, wajah kita mungkin menyimpan rasa letih, tetapi untuk bekerja saja kita harus memiliki wajah yang selalu ceria kepada setiap pelanggan, kepada rekan kerja bahkan kepada bos, bukan hanya itu, ketika kita pulang kerumah ketemu dengan keluarga, Istri dan anak, lagi lagi kita harus bisa mengatur wajah kita untuk selalu tersenyum. Tentu kita tidak ingin memberikan energi negatif kepada orang tersayang.
Mungkin kita harus jago akting.
Dunia kerja memang penuh dengan perjuangan. Jika engkau bertanya pada setiap orang, mungkin engkau akan mendapatkan banyak kisah dan tentunya setiap orang memiliki kisahnya masing-masing.
Aku sangat salut kepada orang-orang yang selalu ceria ditempat mereka kerja, menikmati pekerjaannya, murah senyum kepada pelanggan, rekan kerja maupun bos. Aku sangat suka memperhatikan dengan seksama, di suatu restoran jepang di kotaku, aku menemukan fenomena yang langkah buatku. Setelah melayani pelanggan ada seorang pelayanan dan kecapekan dan jongkok bersembunyi di balik meja, aku tersentak, Aku perhatikan wajahnya ada garis yang menyatakan kelelahan, setelah itu ia harus bangkit lagi dengan muka yang harus ditata tersenyum kembali. Ia kemudian berdiri kembali dan tersenyum kepada setiap pelanggan yang datang.
Aku kembali ke beberapa tahun silam ketika ayahku balik dari bekerja, aku selalu ingin digendong ayah diatas pundaknya, aku masih ingat ekspresi itu, ekspresi yang sangat membahagiakan ingatku. Senyumnya, ramahnya dan cara dia berbicara kepadaku adikku dan ibuku juga sangat ramah. Aku tahu pekerjaan ayah sangat melelahkan, tetapi ayah sangat mampu mengolah kelelahannya.
Poin yang ingin aku sampaikan adalah bahwa setiap pekerjaan itu sangat melelahkan, namanya juga bekerja, kita harus bisa mengendalikan amarah kita. Kita tidak boleh membawa beban kerja kembali ke rumah maupun kantor, kita harus bisa belajar olah wajah, harus bisa mengendalikan amarah, harus bisa selalu tersenyum. Percayalah setiap apa yang kita beri akan kembali kepada kita, senyum adalah sedekah yang sangat mudah dan sederhana bukan.
1 Komentar
very useful article, thanks for the explanation admin
BalasVisit UMA
Visit P2MAL